Categories

Monday, September 26, 2011

PRESS RELEASE PERINGATAN HARI TANI NASIONAL _FKMPI_



       Krisis harga pangan yang terjadi sekarang ini, sebagai akibat dari diterapkannya sistem neolibarilisme. Melalui WTO dan Free Trade Agreement. Akibatnya pertanian terkonsentrasi pada pertanian ekspor, dan monokultur. Dewasa ini makanan tidak lagi sejatinya untuk makanan manusia, tetapi makanan telah diutamakan sebagai bahan industri agrofuel, dan keperluan perusahaan peternakan. Makanan juga menjadi bahan spekulasi perdagangan. Sesungguhnya kedaulatan pangan itu adalah hak dari segala bangsa di dunia ini untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan rakyatnya untuk berkecukupan pangan, dan berbagi bahan pangan secara sukarela dan bergotong royong dengan bangsa-bangsa lainnya. Bahwa hak dari bangsa-bangsa di dunia ini telah berkurang bahkan hilang untuk bisa melindungi dan memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Pemerintah Indonesia telah salah arah dalam mengambil kebijakan pembangunan pertanian dan pangan di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menyerahkan kebijakan pangan Indonesia pada perangkap perdagangan bebas pangan dunia, ke tangan para spekulan pangan. Untuk menegakkan kedaulatan pangan dan mengakhiri kelaparan di Indonesia dengan ini kami rakyat Indonesia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia menyatakan bahwa:
1.     Pemerintah Indonesia harus segera mencabut pembebasan impor bea masuk ke Indonesia, terutama impor bahan pangan, dan melarang impor pangan hasil Genetik Modified Organisme (GMO). Untuk jangka panjang harus membangun suatu tata perdagangan dunia yang adil dengan mengganti rezim perdagangan dibawah World Trade Organizations (WTO), dan berbagai Free Trade Agrement (FTA). Menjamin ketersediaan benih lokal dengan memajukan pengetahuan para petani dan mengganti UU 12/1992 tentang sistem budidaya tanaman yang banyak mengkriminalkan petani. Sistem distribusi pangan yang liberal mengakibatkan ketidakstabilan dan maraknya spekulasi harga pangan.
2.     Pemerintah Indonesia harus melaksanakan reforma agraria dan landreform untuk memastikan hak setiap petani untuk menguasai tanah pertanian, sesuai dengan konstitusi Indonesia pasal 33 UUD 1945 dan UUPA No. 5 tahun 1960, dan pemerintah Indonesia harus mencabut undang-undang; Undang-undang no. 7/2004 tentang sumber daya air, Undang-undang no. 18/2004 tentang perkebunan, serta Undang-undang no. 27/2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
3.     Pemerintah Indonesia harus menempatkan pertanian rakyat sebagai soko guru dari perekonomian di Indonesia, dan pemerintah Indonesia harus menghentikan pengembangan food estate. Untuk menghambat ini salah satunya adalah dengan merevisi UU 7/1996 tentang Pangan. Pemerintah Indonesia harus mengembangkan pertanian berkelanjutan yang menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi ketergantungan input luar, dan memandirikan pertanian di Indonesia.
4.     Pemerintah Indonesia harus membangun industri nasional berbasis pertanian, kelautan dan keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat kaya raya ini. Sehingga memungkinkan usaha-usaha mandiri, pembukaan lapangan kerja dan tidak tergantung pada pangan impor.
5.     Pemerintah Indonesia segera memfungsikan Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk menjadi penjaga pangan di Indonesia, dengan memastikan mengendalikan tata niaga, distribusi dari hasil produksi pangan petani Indonesia, khususnya padi, kedelai, jagung, kedelai, dan minyak goreng. Pemerintah Indonesia juga harus menjadi pengendali seluruh impor pangan yang berasal dari luar negeri.
6.     Pemerintah Indonesia perlu memastikan adanya perlindungan sosial, menjamin pemenuhan pangan, pendidikan, kesehatan bagi semua warga negara, khususnya para buruh dengan menjamin kepastian kerja dan menghapus sistem upah murah. Menghapuskan UU No.13/2004 yang tidak menjamin kesejahteraan buruh dan mempermudah sistem kerja outsourcing.
7.     Pemerintah Indonesia dengan segera membuat program khusus menyediakan pangan bagi rakyat miskin, dengan mengutamakan makanan bagi para ibu hamil, menyusui, juga bagi perempuan-perempuan yang berstatus janda, dan tidak memiliki pekerjaan dan juga bagi anak-anak balita.
8.     Pemerintah Indonesia harus menyusun dan menerapkan secara menyeluruh dan berkesinambungan adanya program agroeducation sejak dini bagi seluruh generasi muda Indonesia agar terbangun kebanggaan komprehensif untuk terus membangun kedaulatan pangan nasional.
9.     Pemerintah Indonesia berkewajiban mengembalikan citra bangsa ini sebagai Negara agraris dan menjadikan sektor pertanian sebagai leading sektor pembangunan bangsa.

Purwokerto, 17 September 2011
Koodinator Pusat FKMPI

Mahasiswa Pertanian Unhas Tolak Impor Beras

Makassar AIN - Sebanyak 80 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin melakukan aksi demonstrasi di Depan Gerbang Pintu 1 Unhas Makassar (26/9). seluruh mahasiswa merupakan pengurus dan anggota BEM Faperta Unhas, selain itu seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan Se Faperta juga turut bergabung. Aksi ini dilakukan dalam rangka peringatan hari tani nasional ke 51 yang jatuh pada tanggal 24 september lalu. Demonstrasi yang dilakukan sejak pukul 16:00 WITA ini mengakibatkan macet sepanjang 3 KM di ruas Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jalur Keluar Kampus Unhas selama satu Jam lebih.
     Hasbullah yang bertindak sebagai kordinator aksi menyebutkan bahwa "nasib bangsa ini ada pada kekuatan petani, maka dari itu kami aksi untuk  memberikan peringatan kepada pemerintah RI untuk memberikan jaminan kesejahteraan Petani".
     "meskipun terlambat, yang namanya perjuangan kesejahteran petani tak melihat momentum dan waktu. mengingat bahwa seluruh gerak dan aktivitas yang ada di negara ini disokong oleh hasil jerih payah petani" kata Suardi Ketua BEM Faperta Unhas dalam orasinya.
      Ia menambahkan bahwa "Bangsa yang katanya disebut sebagai negara agraris ini malah menjadi pengimpor beras, sebuah ironi bangsa. Lahan yang begitu subur, iklim yang mendukung dan banyaknya rakyat yang bekerja di sektor pertanian tidak menjanjikan kekayaan rakyat khususnya petani, siapa lagi yang harus bertanggung jawab kalau bukan pemerintah".
     Dalam aksi ini hadir pula Ihsan Arham dari Badan Pengurus Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) yang juga merupakan mahasiswa Pertanian Unhas. "hari ini, bukan hanya mahasiswa pertanian unhas saja yang turun ke jalan. Tetapi seluruh mahasiswa pertanian dari kota-kota besar lainnya juga turut serta. bahkan aksi hari tani ini dipusatkan di Istana Negara RI pada hari ini".
     Ihsan Arham dalam orasinya menyampaikan "60 % Rakyat Indonesia adalah petani, lebih dari setengahnya adalah petani tanpa lahan. Jika pemerintah inggin menyejahterahkan Rakyat maka sejahterahkanlah petani. Pemerintah harus bertanggung jawab atas kondisi ini, pemerintah harus memberikan jaminan hak atas lahan seperti yang dijandikan dalam UUPA bukannya menambah penderitaan rakyat dengan mengimpor hasil pertanian sebab ini akan memaksa petani kita bersaing dengan petani asing yang memiliki kualitas produk yang lebih tinggi".
     Aksi ini berakhir pada pukul 17:45 WITA. Aksi ini berjalan damai tanpa adanya keributan berarti. Sebelum mengakhiri aksi Suardi (presiden BEM Faperta Unhas ) mengajak massa aksi untuk duduk di jalan sambil berdoa untuk kesejahteraan seluruh petani indonesia dan menyingkirkan pejabat-pejabat negara yang menghalangi kesejahteraan petani dari Tanah air Indonesia.
*MIA.

Keywords : Hari Tani, Petani, Aksi Mahasiswa, Makassar

Sunday, June 19, 2011

PERTANIAN KOTA (URBAN FARMING)

Pertanian perkotaan merupakan sebuah upaya pemanfaatan ruang minimals yang terdpat di perkotaan untuk dimanfaatkan agar dapat menghasilkan produksi. Produksi ini berkaitan dengan pmenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup ditengah polusi udara perkotaan dan menghadirkan nuansa estetika di rumah kota. pertanian kota tidak hanya melibatkan pemikiran orang-orang yang telah lama terlibat dalam dunia pertanian, akan tetapi juga melibatkan peternakan, perikanan bahkan kehutanan. Semua dibangun dalam sebuah tatanan holistisitas kehidupan bermasyarakat.Kegiatan ini juga dapat dilakukan di daerah pinggiran kota, bahkan di darah kecil sekalipun.
Daerah pinggiran kota kadang hanya dimanfaatkan sebagai ruang pengolahan limbah dan penmpatan pembuangan akhir sampah masyarakat urban. Sehingga perilaku hidup bersih dan shat sangat jauh dari masyarakat yang hidup di sekitarnya. Ketersediaan unsur-unsur pendukung kehidupan seperti air, udara, dan makanan yang sehat adalah dasar dari kebutuhan hidup bersih dan sehat tersebut.
Pertanian kota umumnya dilakukan untuk menghasilkan pendapatan atau makanan-kegiatan yang menghasilkan, meskipun dalam beberapa komunitas dorongan utamanya adalah rekreasi dan relaksasi. Pertanian kota memberikan kontribusi untuk keamanan pangan dalam dua cara: pertama, meningkatkan jumlah makanan yang tersedia bagi orang yang tinggal di kota, dan kedua, memungkinkan sayuran segar dan buah-buahan dan produk daging yang akan dibuat tersedia untuk konsumen perkotaan. A common and efficient form of urban agriculture is the biointensive method. Bentuk umum dan efisien perkotaan pertanian adalah biointensive metode. Because urban agriculture promotes energy-saving local food production, urban and peri-urban agriculture are generally seen as sustainable agriculture . Karena pertanian perkotaan mempromosikan hemat energi produksi pangan lokal, perkotaan dan pinggiran kota pertanian umumnya dipandang sebagai pertanian berkelanjutan .

SEJARAH PERTANIAN KOTA
Pertanian kota awalnya didasari oleh terjadinya pengakuan degradasi kualitas lingkungan hidup perkotaan. Kemudian mengilhami lahirnya skema besar tentang pengelolaan kota di seluruh kota yang ada di dunia. Inspirasi yang ada juga dapat terlihat dari pembangunan Machu Picchu (kota kerajaan yang terletak di atas pegunungan pada puncak Kekaisaran Inca tahun 1450). Komunitas limbah digunakan dalam kuno Persia untuk memberi makan pertanian perkotaan. Dalam Machu Picchu air dilestarikan dan digunakan kembali sebagai bagian dari arsitektur melangkah dari tempat tidur kota dan sayuran dirancang untuk mengumpulkan sinar matahari dalam rangka untuk memperpanjang musim tanam. Kebun Penjatahan muncul di Jerman pada awal abad 19 sebagai respon terhadap kemiskinan. Upaya ini dilakukan oleh warga untuk mengurangi tekanan pada produksi makanan yang untuk mendukung upaya perang. Komunitas berkebun di kebanyakan komunitas yang terbuka untuk umum dan menyediakan ruang bagi warga untuk membudidayakan tanaman untuk makanan atau rekreasi. A community gardening program that is well-established is Seattle's P-Patch . Sebuah komunitas berkebun program yang mapan Seattle P-Patch . Akar rumput permakultur gerakan telah sangat berpengaruh dalam kebangkitan pertanian perkotaan di seluruh dunia.

Ide produksi makanan tambahan di luar operasi pedesaan kita pertanian dan luas impor jauh lama tidak baru, dan telah benar-benar berguna selama waktu perang dan Depresi Besar ketika makanan masalah kekurangan muncul. Pada awal 1893, warga depresi melanda Detroit-diminta untuk menggunakan lahan kosong untuk menanam sayuran. Mereka dijuluki Patch Kentang Pingree setelah walikota, Haze S. Pingree, yang datang dengan ide untuk memulai dengan. Dia dimaksudkan untuk kebun-kebun untuk menghasilkan pendapatan, pasokan makanan, dan bahkan meningkatkan kemandirian diri selama masa kesulitan. Selama Perang Dunia presiden pertama Woodrow Wilson dipanggil semua warga Amerika untuk memanfaatkan setiap ruang terbuka yang tersedia untuk pertumbuhan makanan, ia melihat ini sebagai cara untuk menarik kita keluar dari situasi yang berpotensi merusak. Karena kebanyakan dari Eropa dikonsumsi dengan perang, mereka tidak dapat menghasilkan pasokan makanan yang cukup untuk dikirim ke AS dan rencana baru diterapkan dengan maksud untuk memberi makan AS dan bahkan pasokan surplus negara-negara lain yang membutuhkan. Pada tahun 1919 lebih dari 5 juta plot tumbuh makanan dan lebih dari 500 juta pon produksi dipanen. Sebuah praktik yang sangat mirip mulai digunakan selama Depresi Besar yang memberikan tujuan, pekerjaan, dan makanan untuk orang-orang yang dinyatakan akan tanpa apa-apa selama masa-masa yang keras seperti itu. Dalam hal ini upaya-upaya ini membantu untuk meningkatkan semangat sosial serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Lebih dari 2,8 juta dolar makanan dihasilkan dari kebun subsisten selama Depresi.Pada saat Perang Dunia Kedua Perang Administration / Makanan mendirikan sebuah Taman Nasional yang Program Kemenangan berangkat untuk membangun pertanian secara sistematis berfungsi dalam kota. Dengan rencana baru dalam aksi, sebanyak 5,5 juta orang Amerika mengambil bagian dalam gerakan kebun kemenangan dan lebih dari 9 juta pon buah / sayuran tumbuh tahun, akuntansi untuk 44% dari produksi AS tumbuh sepanjang waktu itu. Dengan kesuksesan masa lalu dalam pikiran dan dengan teknologi modern, pertanian perkotaan hari ini dapat menjadi sesuatu untuk membantu baik negara maju dan berkembang.

PERSPEKTIF DASAR PERTANIAN KOTA
Pertanian kota didasar akan perspektf nilai ekonomis dan lingkungan. keterbatasan lahan yang ada bukanlah hal yang menjadi hambatan untuk mengaktualkan potensi nilai ekonomi yang dimilikinya. Lahan tersebut dioptimalkan untuk ditanami tanaman-tanaman dengan nilai ekonomi tinggi seperti tanaman pangan, tanaman hias, dan tanaman penyuplai oksigen dalam jumlah besar.
Selain itu perspektif lingkungan pun turut mendukung. Isu Global warming, tingginya polusi udara di perkotaan merupakan ancaman bagi masyarakat kota. Hidup yang sehat dapat terwujud jika dimulai dengan pembangunan berprespektif menjaga lingkungan. Atau memandang bahwa manusia bukanlah hal yang terpisah dari lingkungan dan begitupun sebaliknya. Antara lingkungan dan manusia adalah hal yang satu dalam alam raya ini.
Jarak perkotaan yang jauh dari sumber produksi pangan juga menjadi alasan pentingnya pertanian perkotaan. kesegaran makanan yang tersedia seperti sayur dan buah mengalami degradasi kualitas dalam perjalanannya. hal yang bisa dilakukan adalah memperdekat akses terhadap bahan makanan tersebut.Akses ke makanan bergizi adalah perspektif lain dalam upaya untuk mencari produksi pangan dan ternak di kota-kota. Dengan in-put luar biasa dari populasi dunia untuk daerah perkotaan, kebutuhan makanan segar dan aman pun meningkat.

APLIKATIF
Kesadaran masyarakat kota sangat dibutuhkan untuk menjaga lingkungannya. Skema gagasan Pertanian Kota merupakan hal yang sangat mudah untuk dilakukan oleh masyarakat kota. Mulai dari optimalisasi Lahan hingga pemanfaatan limbah rumah tangga untuk dimagunakan kembali. didukung pula daya beli masyarakat kota untuk mendesain pertanian yang ada di rumahnya. Beberapa hal yang biasa dilakukan dalam masyarakat kota adalah. :

VERTIKULTUR
Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa, namun dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan dengan kuantitas yang dapat ditingkatkan. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan. Pada kesempatan ini saya tertarik mencoba vertikultur dengan bambu berdiri sebagai wadahnya. Karena skalanya percobaan, saya hanya menggunakan dua batang bambu. Tidak semua jenis tanaman bisa atau cocok untuk vertikultur. Untungnya, hampir semua jenis sayuran bisa digunakan, yang kebetulan juga memang sesuai keinginan saya berkebun sayur mayur untuk kepentingan dapur. Dalam hal ini saya memilih tomat dan cabe merah. Untuk media tanam saya gunakan campuran tanah, kompos, dan sekam. Saya menggunakan bahan dan pola organik dalam bercocok tanam.

AQUAPONIK
Aquaponik adalah kombinasi menarik antara Akuakultur dan Hidroponik yang mampu mendaur ulang nutrisi, dengan menggunakan sebagian kecil air daur ulang hingga memungkinnya pertumbuhan ikan dan tanaman secara terpadu. Sistim ini sebenarnya sudah biasa dipakai para petani Indonesia khusunya di Jawa. Yakni apa yang disebut dengan tumpang sari. menanam padi di sawah, sekaligus memelihara ikan di lahan persawahan itu. Hanya saja pada aquaponik media tumbuh tanaman tidak di atas tanah, namun menggunakan media tanam (grow beds) seperti batu kerikil.

HIDROPONIK
Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

TAMAN MINIMALIS
Pekarangan Rumah yang sempit bukanlah batasan untuk melahirkan nuansa estetis dan kenyamanan. Taman minimalis menjadi trend perumahan yang menjadi pilihan favorit para konsumen rumah yang menjadi simbol baru kehidupan masyarakat kosmopolitan, yang merupakan refleksi cara hidup – berpikir – dan bekerja masyarakat urban yang serba praktis, ringan, efisien, dan penuh kesederhanaan.
Semoga gagasan akan pertanian kota ini dapat terpahami dengan baik, agar kelak kita dapat hidup dengan nyaman dan turut terlibat dalam menjaga kualitas dunia kita. Apa yang kita lakukan hari ini adalah warisan buat anak cucu kita nanti. Maka dari itu, mulailah dari hal kecil, saatnya untuk mulai dari rumah anda dan mulai hari ini.
Duniamu, dunia ku, dunia kita semua.

Sunday, January 30, 2011

PETANI (tidak) DI HATI PEMERINTAH

Pemerintah telah menetapkan penghapusan bea masuk untuk 57 bahan pangan ke Indonesia. Secara sepintas ini memberikan ketenangan di tengah melambungnya harga bahan pokok di pasar. Entah apa yang membuat pemerintah ekstra panik dan mengeluarkan kebijakan tersebut setelah rapat pleno mentri diantaranya Menteri keuangan, Menteri perdagangan, Menteri perekonomian dan beberapa menteri lainnya. Dengan demikian perbedaan harga akan sangat jelas terlihat antara produk impor dan produk hasil petani lokal.
Jika ditinjau kembali, kebutuhan akan bahan pangan di Indonesia yang mencapai angka 139 kilogram per kapita per tahun di tahun 2010. Padahal ancaman krisis dunia yang akan terasa mulai tahun 2011 sebenarnya pun telah di sampaikan oleh badan pangan dunia (WHO) di penghujung 2010. Namun tak ada kebijakan strategis dan nyata dilakukan oleh pemerintah untuk mengantisipasinya. Padahal jika melihat hamparan luas lahan pertanian masih sangat mudah untuk didapati di antero negeri ini. Setidaknya ada sekitar 40 juta hektar dan 7,7 juta diantaranya digunakan sebagai lahan persawahan.
Menjadi hal yang sangat mengherankan jika negri dengan lahan surgawi ini tidak mampu menyediakan bahan pangan bagi 240 juta jiwa penduduknya. Jika stabilisasi harga yang dijadikan alasan utama atas penghapusan bea masuk ini, bukankah kita memiliki badan yang dulunya memiliki tugas tersebut. Namun mau dikatakan apalagi, “nasi sudah jadi bubur”. BULOG telah menjadi sebuah Perusahaan besar yang dituntut untuk memiliki keuntungan besar dan menjadi kumpulan mafia pangan baru di bangsa ini.
Padahal pada dasarnya krisispangan ini lebih dipengaruhi oleh banyaknya spekulasi dari para spekulan dan kartel-kartel pangan. Kemudian diperparah lagi dengan besarnya jumlah pasokan bahan pangan yang dijadikan bahan baku industry seperti  agrofuel dan pakan ternak.
Paradigma masyarakat menjadikan pertanian sebagai jalan hidup (way oflife) tidaklah sejalan dengan paradigma pemerintah yang menjadikan pertanian sebagai bisnis (farming is a business) yang merupakan jiplakan pemerintahan amerika. Sehingga Indonesia yang sangat layak sebagai produsen raksasa dijadikan pasar dalam world free market.  Mungkin karena pemerintahan kita banyak diisi oleh doktor lulusan amerika dan tidak memahami budaya masyarakat kita.
Dihapuskannya bea masuk bagi bahan pangan ini akan berlaku satu sampai dua tahun sampai harga pangan mulai stabil. Tapi apakah mungkin, jika kita melihat kebijakan yang diambil untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Beras yang merupakan bahan pangan paling banyak dikonsumsi saja, butuh peningkatan produksi sebesar 5% (70,01 juta gabah kering giling atau setara dengan 43,93 juta ton beras) di tahun 2011.
Maka dari itu untuk mencapai peningkatan produksi beras 5% di tahun ini, ada beberapa langkah yang akan diambil oleh pemerintah diantaranya adalah percepatan benih,  penyaluran beras bersubsidi bagi masyarakat ku­rang mampu melalui program beras untuk rakyat miskin (ras­kin), operasi pasar (OP) beras dan adanya koordinasi yang intensif antar dinas pertanian, baik di provinsi, kabupaten, ataupun kota.
Lagi-lagi secara tidak sadar, hal tersebut justru akan menguntungkan perusahaan yang bergerak dalam bahan pangan dunia. Adapun Perusahaan-perusahaan yang sangat mendominasi penguasaan bahan pangan dan pendukung produksi pertanian di dunia itu  diantaranya Bunge (USA), Cargill (USA), Nable Group (Singapore), Potas  Corp. (Canada), Mosaic (USA), Yara (Norwegia), Monsanto, Syngeta, Bayer, dan DOW.
Dapat terlihat nyata di mana posisi petani di hati pemerintah. Ada benarnya juga apa yang marak dibicarakan saat ini bahwa telah banyak kebohongan public dilakukan oleh pemerintah. Keberpihakan pemerintah kepada rakyat yang mayoritas adalah petani dan sebagian besarnya masih gurem adalah hal yang tidak benar.
Dengan kondisi tersebut harus dikaji lebih jauh hal yang perlu dibenahi dalam pembangunan sector yang telah menguatkan Negara ini. Hal yang perlu dibenahi diantaranya sebagai berikut:
Jaminan Harga bagi Petani
Meski harga pembelian pemerintah (HPP) bagi beberapa bahan pangan telah ditetapkan, namun perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap harga tersebut. Ada banyak factor yang harus diperhatikan diantaranya ialah biaya input produksi di kalangan petani dan biaya distribusi pemasaran dikalangan pengusaha.
Operasi pasar yang kadang dilakukan harusnya berbarengan dengan tindakan yang membuka kesempatan bagi petani dan pelaku pasar lainnya untuk menyampaikan keluh kesah atas permasalahan hulu-hilir pertanian.
Pemberian jaminan harga bagi petani yang tepat diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi petani dan meretas ulah jahil para tengkulak di pasar. Sehingga para konsumenpun dapat merasakan kepuasan harga akan kebutuhan pokok.
Pengembangan Riset Pada Komoditi Pangan
Setelah kesempatan untuk memasarkan produk yang semakin terbuka lebar di Indonesia, perusahaan-perusahaan Multinasional akan menjadi idola baru di sebagian besar masyarakat konsumtif Indonesia. Pemerintah seharusnya memberikan kesempatan bagi SDM yang melimpah ruah di Negri ini. Penelitian akan genetik tanaman yang dapat meningkatkan produksi dan tahan pada iklim yang ekstrim harus segera dilakukan. Tak ada kata terlambat untuk memulai daripada tidak ada sama sekali.
Dengan pengembangan ini akan meningkatkan kemandirian bangsa. Varietas yang digunakan oleh masyarakat merupakan hasil cipta asli bangsa ini. Sehingga yang diuntungkan adalah bangsa kita sendiri. Dalam perdagangan bebas ini,  pemerintah haruslah pandai-pandai mengatur keuangan yang masuk dan keluar dari bangsa ini. Saya rasa tidak ada salahnya jika penelitian dilakukan meski dengan biaya yang besar namun kelak keuntungan akan diperoleh oleh bangsa ini.
Pengawasan terhadap distribusi benih dan pupuk bersubsidi.
Jika ditinjau dari proses distribusi bahan pangan, sangatlah tidak masuk akal jika biaya distribusi untuk produk lokal lebih tinggi daripada produk impor. Namun apa yang membuat harga bahan pangan lokal lebih tinggi daripada bahan pangan yang diimpor. Padahal biaya distribusi merupakan salah satu modal dalam sebuah usaha.
Dapat dindikasikan bahwa banyak kesalahan yang harus dibenahi dalam proses ini. Maraknya pungutan liar di sepanjang jalur distribusi dan diperparah dengan buruknya akses transportasi menjadi hal yang menghiasi proses distribusi pangan. Menjadi hal yang harus segera dibenahi oleh pemerintah, sehingga biaya dapat ditekan dan harga jual tetap dapat memberikan keuntungan bagi produsen maupun pengusaha lokal.
Pengembangan Teknologi Pasca Panen
Besarnya penurunan bobot gabah kering giling menjadi beras utuh dipengaruhi oleh bagaimana penanganan pengelolaan pasca panen. Penurunan tersebut banyaknya bulir yang rusak dan tidak menjadi beras utuh sehingga tidak layak dipasarkan.
Untuk menjadi bangsa yang mandiri harus ada sikap tegas dari pemerintah. Ketergantungan yang dihadirkan perusahaan internasional di masyarakat Indonesia harus segera terhapus. Negara dengan keanekaragaman jenis produksi dan Sumberdaya lahan yang  begitu luas layaknya tidak dijadikan pasar bagi konsumen pangan. Tetapi haruslah berimbang antara produsen dan konsumen.
Hal ini dapat ditempuh jika para petani tidak dihantui oleh ketakutan dengan kehadiran produk asing di pasar yang harga dan kualitasnya mengalahkan produk petani lokal. Perusahaan internasional telah menjadikan pasar bebas sebagai label alasan untuk memasarkan produknya, sehingga keuntungan semakin besar. Kekayaan alam kita pun dikeruk habis-habisan oleh perusahan-perusahan tersebut. Dan Negara kita yang tercinta ini bukannya menjadi tambah kaya namun justru semakin terpuruk. Keluar dari perdagangan bebas adalah  langkah yang dapat dilakukan untuk keluar dari jebakan lingkaran setan kapitalisme global.

*anggota dewan pertimbangan organisasi Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (DPO-FKK HIMAGRI)
*Kordinator Komisi Advokasi Pertanian Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (KAP-ISMPI)